MALANG (mediasurabayarek.net) - Upaya peningkatan status kesehatan remaja merupakan salah satu target SDGs di tujuan ketiga. Selain SDGs nomer3, remaja juga mempunyai hak mengakses pendidikan yang sama. Hal ini sesuai dengan SDGs nomer4, yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata dan dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua. Oleh karena itu, perlu strategi yang dituangkan di SDGs nomer 17, yaitu memperkuat sarana implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Generasi Berencana (GenRe) merupakan salah satu program pencegahan beresiko remaja yang diselenggarakan oleh BKKBN.
Globalisasi memiliki dampak yang luar biasa pada perilaku remaja, termasuk perilaku seksual . Penelitian lain juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara media internet dengan perilaku seksual remaja. Penggunaan internet ini berhubungan dengan akses remaja terkait dengan sosial media, paparan pornografi. Generasi Berencana (GenRe) merupakan salah satu program pencegahan beresiko remaja yang diselenggarakan oleh BKKBN. Program GenRe diintegrasikan melalui Sekolah Siaga Kependudukan(SSK) . Upaya pencegahan perilaku risiko remaja dalam bentuk promosi kesehatan remaja berbasis teknologi perlu dilakukan. Seiring perkembangan teknologi, platform, online menjadi konten sosial yang semakin menonjol bagi remaja. Remaja seringkali sebagai pengadopsi awal, pengguna cerdas, dan inovator penggunaan teknologi.Oleh karena itu akademisi perlu bersinergi dengan pemerintahan terkait dengan optimalsiasi progrm GenRe.
Senin, 8 Juli 2024 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Malang dan BRIN terkait implementasi kegiatan pengabdian masyarakat. Tim kegiatan pengmas tahun ini adalah Dr.Muthmainnah SKM, M Kes, Prof. Ira Nurmala SKM, MPH, Ph.D dan Dr.Lutfi Agus Salim SKM, MSi. Keterlibatan mahasiswa dan alumni juga turut serta dalam kegiatan pengmas ini. Tim mahasiswa terdiri dari mahasiswa minat promosi kesehatan dan ilmu perilaku (Indana) , alumni (Asma Nadia, Yulis puspita Devi, Rikha dan Rosa). Hasil koordinasi dengan dinas terkait, yaitu, implementasi pengmas dilasanakan di Kecamatan Kepanjen, peserta pengmas adalah guru siswa. Pelaksanaan pengmas dilaksanaan tanggal 19-23 Agustus 2024 di SMPN 1 Kepanjen.
Tanggal 19- 23 Agustus 2024 Tim Pengmas FKM UNAIR melatih 30 guru dan 60 siswa di SMPN 1 Kepanjen Kabupaten Malang. Tim Pengmas menggunakan dresscode merah-putih karena masih nuansa kemerdekaan. Pelatihan teknologi promosi kesehatan remaha (Konco SREGEP) sebagai strategi optimalisasi program Generasi Berencana dilaksanakan di dua ruangan berbeda. Metode pelatihan untuk guru dan simulasi. Sedangkan di ruang siswa melalui edutainment game. Materi pelatihan terdiri dari Karekateristik remaja, manajemen waktu, kemampuan asetrif, aktifitas fisik yang sehat bagi remaja. Edutainment game sebagai strategi promosi kesehatan remaja.. Tim dosen, mahasiswa, alumni serta tim dari BRIN sudah membagi peran dalam pelaksanaan pengmas.Sebelum kegiatan pengmas dilaksanakan ada pemberian sambutan dari DP2KB dan Kepala Sekolah SMPN 1 Kepanjen. "Pengmas ini lanjutan dari kegiatan penelitian dan pengembangan aplikasi Konco SREGEP sejak tahun 2021. Jadi para peserta pelatihan bisa mengikuti pelatihan hari ini. Pelatihan ini sangat bermanfaat . Apalagi untuk pelaksanaan program Sekolah Siaga Kependudukan dari Kepala Sekolah. Selanjutnya tim pengmas FKM UNAIR memberikan vandel dan simbolis souvenir Konco SREGEP kepala Kepala Sekolah SMPN 1 Kepanjen.
Setelah sambutan, acara dilaksanakan dengan pre test terlebihd ahulu bagi guru . Setelah pre test, acara dilanjutkan dengan pemaparan 5 materi dari tim pengmas (dosen). Pemaparan 5 materi disampaikan secara singkat jelas dan padat. "Bapak ibu guru sebenarnya sudah memahami isi materinya, ini sekedar hanya refresh. Yang penting kita simulasikan alternatif solusinya jika ada masalah kesehatan remaja di sekolah." tambahan dari salah satu pemateri Dr Muthmainnah. "Remaja saatini banyak tantangan, maka dari itu kita semua harus tahu karakter kebutuhan mereka. Karena ," dari Fr. Lutfi.beda dengan remaja kita dulu.
"Dengan banyaknya masalah berisiko remaja seperti merokok, perilaku seks sebelum menikah dan masih banyak lagi, maka remaja perlu dibekali kemampuan berani bilang tidak dan manajemen waktu. Sehingga remaja bisa sukses dan tidak gampang terpengaruh . Remaja punya prinsip dan tujuan hidup," dari Prof. Ira Nurmala. "Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya remaja yang sudah melakukan perilaku beresiko, maka kita harus bersama menjaga remaja. Remaja dijadikan tim untuk mandiri untuk hidup sehat," tambahan dari Dr Iswari (BRIN). Setelah materi selesai, acara dilanjutkan dengan post test dan menyanyikan lagu kebangsaan "Berkibarlah Benderaku". Semua guru tampak senang karena mereka sudah mendapatkan materi dan hasil pre post tesnya meningkat. bahkan banyak yang dapat 100 di post test.
Setelah pelatihanguru selesai, guru diminta bergabung di kelas pelatihan untuk siswa supaya tahu simulasi metode edutainment . Kita tahu bahwa remaja saat ini tidak bisa diedukasi secara frontal/ceramah. Maka dari itu metode sejak awal adalah game edutainment. Game edutainment ini cukup efektif . Hal ini dapat ditunjukkan dengan partisipasi aktif dari semua peserta dan peningkatan pre-post test siswa. Game edutainment terdiri dari game pembentukan kelompok dengan humming, meta plan, role play studi kasus (masalah NAPZA, Premarital Seks, Managemen waktu , kemampuan asertif).
"Alhamdulillah ya mbak, kita jadi tahu caranya menolak ajakan teman yang negatif. Kita tahu juga caranya edukasi ke teman kita untuk tetap jaga kesehatan testimoni dari salah satu peserta (siswa). Setelah pelatihan siswa, ada pembagian reward yang diberikan oleh tim pengmas. Pembagian reward ini trerdiri dari kelompok terbaik, kelompok teraktif, kelompok terseru, banyak reward untuk individu. Reward yang diberikan berupa ATK, alat makan , tumbler, aksesoris teknologi yang disukai remaja dan masih banyak lagi. Semua snenag karena selain dapat ilmu, mereka juga dapat bonus berupa souvenir k konco SREGEP/ dan reward yang bikin mereka tambah happy. Setelah semua rangkaian pengmas selesai, semua peserta baik guru, siswa menyanyikan lagu "17 Agustus" dan foto bersama. Meskipun acara pengmas selesai, tim dari FKM UNAIR akan memantau sustainabilitas dari program ini. Harapannya yang sudah mendapatkan pelatihan dapat menyampaikan juga ke semuanya dan menjadi role model menjadi Generasi Sehat Berkualitas.
0 komentar:
Posting Komentar