728x90 AdSpace

  • Latest News

    Sabtu, 17 Agustus 2024

    Pelatihan Guru dan Siswa SMP Daarul Qur'an Sukoharjo Untuk Mewujudkan Health Promoting School

     

                                 


    Sabtu (10/08/2024) sebanyak 33 siswa dan 17 guru serta pengurus pondok pesantren Daarul Qur'an Sukoharjo, mengikuti kegiatan pelatihan edutainment yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) di SMP Daarul Qur'an Sukoharjo.Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari program HEY (Health Educator for Youth) yang diketuai oleh Prof. Nurmala S.KM, M.PH, Ph.D . 

    Program ini dirancang agar guru-guru bisa menyampaikan informasi kepada siswa dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, sehingga mendukung penerapan health promoting school.






    Gambar 1. Diskusi dengan guru


    Health Promoting School merupakan perwujudan dari promosi kesehatan yang diharapkan diterapkan di seluruh lembaga pendidikan. Kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan diskusi (27/07/2024) dengan stakeholder yaitu guru SMP  Daarul Qur'an mengenai masalah kesehatan yang ada di sekolah tersebut. 

    Hasil problem mapping ini selanjutnya disesuaikan dengan materi edukasi kesehatan yang sudah ada dalam databes HEY. Akhirnya, terpilih empat materi yaitu karakteristik remaja , aktivitas remaja sehat, berani katakan TIDAK !, serta manajemen waktu remaja. Materi edutainment ditambahkan agar menunjang penyampaian materi menjadi lebih efektif, kreatif dan menyenangkan.






    Gambar 2. Pengisian pre-test oleh guru dan pengurus ponpes.

    Pelatihan dilakukan dengan mekanisme paralel pada siswa dan guru. Guru pengurus pondok pesantren (ponpes) didampingi dengan  tim dosen yaitu Prof. Nurmala S.KM, MPH, Ph.D, Dr.Muthmainnah S.KM, M.Kes, dan Dr. Lutfi Agus S, S.KM . M.Si, mendapatkan pelatihan tentang karakteristik remaja, aktivitas fisik remaja sehat, manajemen waktu remaja, berani katakan TIDAK ! (sikap asertif) , serta materi edutainment.

    Sebelum pelatihan , guru dan pengurus ponpes mengisi pre -test  yang dilanjutkan dengan post-test setelah dilakukannya pelatihan. Hal ini dilakukan untuk mengukur peningkatan pengetahuan guru dan pengurus ponpes sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan.





    Gambar 3. Siswa-siswa sedang berdiskusi kelompok

    Pada saat yang bersamaan, tim HEY juga melibatkan lima mahasiswa  S2 Kesehatan Masyarakat FKM UNAIR untuk melatih siswa SMP Daarul Qur'an di tempat yang berbeda dengan materi yang sama, tetapi dengan metode yang berbeda. 

    Apabila guru dilatih dengan metode ceramah, siswa dilatih dengan metode bermain (edutainment). Edutainment merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan antara edukasi dan entertainment (hiburan).

    Sesuai dengan karakteristik remaja , metode ini diterapkan untuk menyampaikan informasi-informasi kesehatan. Siswa juga mengerjakan pre-test dan post-test  untuk melihat peningkatan pengetahuan , sikap, perilaku, norma dan siswa akan paradigma sehat.






    Gambar 4. Guru menyaksikan penerapan metode edutainment 

    Kegiatan ini didesain untuk memungkinkan guru menyaksikan penerapan edutainment secara langsung pada siswa, sehingga setelah guru selesai dilatih lima materi tersebut, guru bergabung ke ruangan siswa. 

    Siswa melakukan berbagai macam permainan, seperti senam untuk aktivitas fisik, role play untuk menunjukkan sikap  asertif, jawab cepat dan permainan lainnya.

    "Guru menjadi sumber utama siswa  mendapatkan informasi di sekolah. Apabila setiap lingkungan dalam hidup remaja, terlebih lagi sekolah dan pondok pesantren yang menjadi tempat paling banyak remaja (siswa) menghabiskan waktunya menjadi lingkungan yang ramah akankesehatan remaja". Prof Ira menyampaikan program HEY sebagai motivasi kepada guru dan siswa.

    Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditutup  dengan penghargaan kepada siswa-siswa yang dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kelompok yang  memiliki poin  tertinggi dan siswa yang memiliki poin tertinggi mendapat hadiah. 

    Kepala Sekolah Daarul Qur'an, Wasith Kamron Hidayatullah , S.Pd.I, menyebutkan bahwa Kegiatan masyarakat ini sangat bermanfaat untuk remaja, siswa-siswa SMP Daarul Qur'an .

    Materi-materi yang disampaikan diharapkan dapat mengantarkan siswa menjadi remaja yang sehat, tidak hanya secara fisik, tetapi sehat secara mental maupun sosialnya.

    Kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk mendukung penerapan sekolah sehat di seluruh Indonesia yang menjadi tangungjawab , tidak hanya guru tetapi seluruh warga sekolah.

    Guru dan pengurus ponpes sebagai pendamping remaja di sekolah harus memiliki informasi kesehatan yang  akurat dan disampaikan dengan metode yang menarik bagi remaja.

    Remaja dilatih agar bisa  bertanggung jawab akan dirinya dan mengisi waktu dengan kegiatan yang positif dan menyenangkan.










    • Blogger
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Pelatihan Guru dan Siswa SMP Daarul Qur'an Sukoharjo Untuk Mewujudkan Health Promoting School Rating: 5 Reviewed By: Media Surabaya Rek
    Ke Atas