GSURABAYA [surabayarek.net] - Guna mendorong perbankan agar memiliki kinerja yang baik, berdaya tahan dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa-Timur (OJK Jatim) menyelenggarakan evaluasi kinerja BPR dan BPRS 2023 se-Jawa Timur pada 5 Desember 2023.
Dengan mengusung tema "Peningkatan Daya Saing BPR & BPRS Jawa-Timur Melalui Digitalissi dan Penguatan Human Capital".
Kegiatan ini diikuti oleh 279 BPR dan BPRS secara hybrid dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Asosiasi Industri perbankan BPR dan BPRS dengan Perguruan Tinggi di Jawa Timur (UNAIR, UINSA, dan UPN).
Dalam sambutannya, Kepala OJK Jatim Giri Tribroto mengatakan, sinergi antara OJK dengan industri perbankan turut berdampak pada kinerja perbankan di Jatim masih terjaga.
Kondisi ini tercermin dari beberapa indikator antara lain kecukupan modal masih di atas threshold, likuiditas masih cukup, dan risiko kredit termitigasi dengan baik.
"Hal ini turut berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Jatim yang tercatat sebesar 4,86 % dan merupakan kontributor sebesar ke-2 dalam perekonomian nasional di triwulan III tahun 2023," ucapnya di Gedung OJK Jatim Surabaya, Selasa (5/12/2023).
OJK telah merumuskan roadmap pengembangan industri BPR dan BPRS tahun 2021-2015 (RPBPR-S 2021-2025) sebagai upaya untuk mengembangkan industri ini menuju ke arah yang lebih baik.
BPR dan BPR Syariah (BPRS) diharapkan berperan aktif menumbuhkan perekonomian, khususnya segmen mikro, kecil dan menengah yang merupakan backbone dari perekonomian Indonesia.
Sehubungan dengan hal ini, kata Giri, OJK Jatim berinisiatif untuk meningkatkan kerjasama antara Asosiasi Industri Perbankan BPR dan BPRS (Perbarindo dan Asbidisndo) dengan Perguruan Tinggi di Jawa-Timur (UNAIR, UINSA, UPN) melalui program wani sinau (wadah antara industri jasa keuangan sinergi dengan universitas). (ded)
0 komentar:
Posting Komentar