SURABAYA (mediasurabayarek.com) - Makin banyak negara pengimpor bahan baku minyak goreng kelapa sawit (CPO) dan sejenisnya dan/atau minyak goreng dari eksportir Indonesia, akan makin mudah mendeteksi negara-negara mana saja dan pelaku usaha siapa saja, yang selama ini menjadi pengekspor CPO dan/atau minyak goreng dari Indonesia, yang mengkhianati pemerintah NKRI.
Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) , M Said Sutomo menyatakan, termasuk melacak dugaan keterlibatan para politisi, para pejabat dan barangkali ada NGO yang ikut bermain di dalamnya.
"(Akan makin mudah-red) Melacak dugaan keterlibatan para politisi, para pejabat dan barangkali ada NGO yang ikut bermain di dalamnya," ucap M Said Sutomo, yang juga Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa-Timur ini.
Hal ini menyusul kabar importir India yang memprotes larangan ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng yang diterapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagaimana mengutip Reuters dan CNN Indonesia, adanya larangan ekspor CPO ini, berdampak langsung terhadap pasokan minyak yang ditujukan ke negara India menjadi terhambat akibat larangan tersebut.
Ini mengingat, ada empat importir India menyebutkan 290 ribu ton minyak nabati sedang ditujukan ke India. Bahkan kapal pengangkut yang berbobot 16 ribu ton tertahan di Pelabuhan Kumai (Kalteng) di Indonesia.
Pihak India tidak tidak tahu sampai kapan Indonesia akan mencabut larangan ekspor itu, dan tidak tahu kapan pengiriman yang macet ini, akan akan segera dikirimkan permintaan CPO kembali.
Tak ayal lagi, larangan ekspor CPO disebut berpotensi membuat India kekurangan minyak nabati bagi para importir negara tersebut.
Sebagaimana diketahui, bahwa India adalah importir minyak sawit terbesar di dunia. Selama ini, India menggantungkan kebutuhan minyaknya pada Indonesia untuk hampir setengah dari 700 ribu ton minyak yang dibutuhkan negaranya tiap bulannya.
Importir atau pembeli minyak India menyasar Malaysia demi memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi, Malaysia disebut tak bisa memenuhi permintaan CPO tersebut..
Selama ini, minyak sawit kerap kali digunakan sebagai bahan baku untuk aneka kebutuhan dapur hingga kosmetik dan produk pembersih.
Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa Indonesia merupakan produsen yang menyumbangkan hampor r sepertiga dari semua impor minyak nabati di dunia, hingga saat ini. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar