SURABAYA (mediasurabayarek.com) - Menyambut Bulan Ramadhan 1443 H, Human Initiative menggelar talkshow dengan mengusung tema "Percantik Emosi Diri, Kejar Pahala Ramdhan", Event Charity "Belanja Barang Ibu Tangguh" yang digelar di Lantai Dasar, Transmart Ngagel, Surabaya, Minggu (27/3/2022).
Dalam acara ini, menghadirkan narasumber dr Amir Yuhdi dan Bunda Euis Kurniawati yang dihadiri sekitar 60 peserta dari berbagai komunitas ,yang terlihat antusias mengikuti jalannya talkshow yang menarik tersebut.
Acara talkshow ini dibuka langsung oleh Muthori, Kepala Cabang Human Initiative dan dihadiri oleh Luirah Pucang Sewu Peter dan dilanjutkan dengan pemaparan dari kedua narasumber.
Dalam sambutannya, Muthori, Kepala Cabang Human Initiative menyatakan, tujuan dari talkshow kali ini adalah untuk menumbuh kembangkan kepedulian terhadap sesama menjelang Bulan Ramadhan yang tinggal 7 hari lagi .
"Kita memberikan spirit atau semangat kepada masyarakat menyambut Bulan Ramadhan. Ini adalah ladang untuk beramal , tebarkan kepedulian dan memberikan manfaat pada sesama. Sambut Ramadhan dengan hati gembira dan mendapatkan pahala berlipat lipat dari Allah," ujarnya.
Setelah acara ini, akan dilaksanakan sejumlah rangkaian acara lainnya, semacam buka bersama, pemberian bingkisan dan sedekah untuk sesama. Hal ini sudah menjadi kebiasaan dalam Bulan Ramadhan.
Selama Ramadhan nanti, adalah waktu yang tepat untuk menyalurkan infak dan sedekah yang diberikan pada mereka yang kurang mampu. Bantuan infak akan diberikan balasan oleh Allah dengan balasan berlipat ganda.
"Kesempatan ini, kita harus manfaatkan dengan sebaik baiknya. Ibadah wajib dilipatgandakan dan mengejar pahala Ramadhan. Mari kita sambut Ramadhan dengan senang hati," ujar Muthori.
Sementara itu, Peter, Lurah Pucang Sewu mengatakan, pihaknya sudah menjalin komunikasi yang luar biasa dengan Human Initiative. Hasilnya banyak anak putus sekolah yang dibantu dan bisa melanjutkan sekolahnya kembali, selama pandemi Covid-19.
"Peranan Human Initiative mengumpulkan donatur dan sudah puluhan abak yang terbantu. Semoga bisa lebih menjangkau masyarakat luas nantinya," pinta Peter.
Dalam pemaparannya, dr Amir Yuhdi mengungkapkan, dalam Bulan Ramadhan dilatih untuk menahan diri, mengelola emosi supaya kehidupannya bahagia.
"Kalau orang tua bahagia, anak anaknya akan bahagia. Begitu sebaliknya, jika orang tua buruk dan tidak bahagia, maka anaknya anaknya akan resah dan gelisah," katanya.
Emosi yang tertata dengan baik itu harus dilatih dengan menjalankan puasa selama Ramadhan. Efek Ramadhan akan membuat cantik emosi. Sebab ,selama puasa Ramadhan denan menunda dan menahan lapar sampai datangnya waktu berbuka puasa (Maghrib), akan membuat emosi menjadi bagus.
"Emosi yang bagus akan memunculkan self awareness (sadar diri) yang bagus pula. Akan mempengaruhi cara berpikir, oportuniti dan banyak bersyukur dan mengurangi ancaman atau keluhan. Jika merasa cemas atau marah, cantolannya (sandarannya) harus pada Allah. Berserah diri pada Allah dan biarlah Allah yang mengatur semua kehidupan kita. Ini penting agar kecemasan berkurang," cetus dr Amir Yuhdi.
Sementara itu, Euis Kurniawati menambahkan, bahwa yang palong emosi adalah ibu -ibu, karena capek mengurusi anak dan keluarga, gampang curiga dan baper.
Sebagaimana riset yang dilakukan oleh Prof Sarlito, menyebutkan bahwa 80 persen warga Indonesia mengaku tidak bahagia.
"Menyikapi hasil riset tersebut, sebenarnya tidak ada yang bertanggungjawab atas kebahagiaan, kecuali diri kita sendiri," ungkap Euis. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar