728x90 AdSpace

  • Latest News

    Jumat, 21 Januari 2022

    PTM di Tengah Kasus Omicron, Orang Tua Wajib Edukasi Anak Jaga Prokes dan Hidup Sehat

     





    SURABAYA (mediasurabayarek.com) -  Wings Care melalui SoKlin Antisep, merek deterjen + protection (disinfectant) menggelar webinar Ruang Keluarga  Soklin Antisep yang bertajuk "PTM di Tengah Kasus Omicron yang Beranjak Naik, Bagiamana Orang Tua Menyikapinya, Kamis (20/1/2022).

    Dra Sri Wahyuningsih M.Pd, Ditjend PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, Direktur Sekolah Dasar menyatakan, pemerintah telah kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2021/2022 sesuai dengan regulasi  yang belum lama ini diluncurkan oleh pemerintah.

    Ini tertuang dalam SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaran Pembelajaran di masa pandemi Covid-19. PTM terbatas dapat dilaksanakan dengan kapasitas 100 persen setiap hari. Seiring hal tersebut pemerintah juga telah menetapkan kebijakan pemberian vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 tahun ke atas sebagai bentuk percepatan herd immunity. 

    Tetapi kasus Covid - 19 varian omicron semakin beranjak naik dan beberapa daerah telah meningkatkan level PPKM. "(Ada yang bilang) kok tega-teganya PTM lagi pandemi Covid-19 ini. Pemerintah sudah  evaluasi, bahwa belajar jarak jauh (BJJ) dengan daring, menjadi masalah. Akibatnya ketertinggalan mutu dan kualitas pembelajaran," ucapnya.

    Menurut Sri Wahyuningsih, ketka belajar dari rumah (daring) terjadi kemunduran dan anak anak jadi malas malasan. Nah berangkat dari hal tesebut, PTM dikuatkan lagi. Pemerintah mendorong untuk satuan pendidikan di level 1 dan 2, PTM terbatas dilaksanakan 100 persen.

    "Pandemi sudah berjalan 2 tahun lamanya. Untuk mengejar ketertinggalan 2 tahun atau 4 semester itu, untuk daerah level 3 dikawal Satgas Covid-19. Proses belajar siswa harus dikawal dengan baik.

    Edukasi dari orang tua kepada anak anaknya, untuk mengajarkan kemampuan literasi hidup sehat di era kehidupan baru pandemi. Apalagi mengingat selama Natal dan Tahun Baru 2022, prokes menjadi kendur.

    "Ketika Omicron naik, pakai masker lagi. Ajak edukasi anak -anak kita, jangan abaikan prokes.  Pemerintah sudah luar biasa mendorong percepatan vaksin. Ikuti SKB 4 Menteri , Insya Allah aman. PTM adalah obat mujarab kejar ketertinggalan pendidikan," ujar Sri.

    Jika terjadi kluster di sekolah, maka PTM bisa ditutup sementara (14X 24 jam) dihentikan. Itu jika terjadi penularan di satuan sekolah, di atas 5 persen. Maka, pembelajaran dilakukan di ruma secara daring.

    "Perlu pendampingan dari orang tua. PTM mengikuti perkembangan Covid di daerah. Vaksin tidak maksimal jika tidak dibarengi dengan Prokes. Jadikan diri kita senbagai role model  untuk edukasi pencegahan Covid-19. Kita sadari pandemi ini adalah bencana. Jangan salahkan pemerintah, mari gotong royong. Vaksinasi anak wajib untuk melawan Covid itu sendiri. Ayo vaksin dan jangan takut untuk pemberian vaksin anak di bawah 12 tahun," kata Sri Wahyuningsih.

    Sementara itu, dr. Lucia Nauli Simbolon MSc, Sp.A, dokter spesialis anak, mengatakan, untuk vaksin Covid-19 sejak Desember 2021 bagi anak anak usia 12 sampai 16 tahun. Pelaksanaan PTM terbatas tergantung level dan lihat keluarga.

    "Tidak ada efek samping vaksin bagi anak anak. Namun, tetap menjaga prokes. Kesehatan fisik dan mental pada anak signifikan. Selama pandemi ini, anak anak menjadi malas gerak dan kurang aktivitas, sehingga berat badan naik siginifikan," cetusnya.

    dr. Lucia Nauli mengimbau para orang tua agar mengubah gaya hidup  sehat untuk anak anak.  Orang tua harus motivasi anak untuk bergerak. Misalnya keliling rumah, naik- turun tangga, dan menggerakkan badan. Juga mengajak anak suka makan sayur dan minum air putih.

    Di tempat yang sama, Samanta Elsener M.Psi, Psikolog,  Psikolog anak dan keluarga mengungkapkan, efek pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19, anak anak mengeluh dan kemampuan menurun. Ini adalah konsekuensi psikologis. Nah, karena itulah PTM adalah solusi untuk mengejar ketertinggalan dalam pendidikan.

    "Berdamai dengan Covid dan tetap menjaga prokes. Adanya Omicron, para orang tua khawatir melepaskan anaknya pergi atau berangkat ke sekolah. Mengenai kekhawatiran  dipikirkan seberapa penting dan lebih dalam. Kalau anak anak masuk sekolah, apakah diijinkan. Terpenting adalah menjaga prokes di sekolah," ungjkapnya. (ded) 

    • Blogger
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: PTM di Tengah Kasus Omicron, Orang Tua Wajib Edukasi Anak Jaga Prokes dan Hidup Sehat Rating: 5 Reviewed By: Media Surabaya Rek
    Ke Atas