728x90 AdSpace

  • Latest News

    Kamis, 28 Oktober 2021

    Dukung Pemerintah dan Satuan Pendidikan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang Aman dan Sehat

     





                                 


    SURABAYA (mediasurabayarek.com) -  Kelanjutan dari komitmen Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan Universitas Airlangga (BKMP UNAIR) dan UNICEF dalam mendukung upaya pemerintah dan satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas yang aman dan sehat dalam kondisi pandemi Covid-19.

    Untuk terealisasinya hal tersebut, digelar webinar  dengan mengusung tema : "Pengenalan pendekatan perubahan perilaku terkait protokol kesehatan dalam rangka  mendukung pembelajaran tatap muka terbatas yang sehat dan aman di kota Surabaya". 

    Muthmainnah S.KM, M Kes dari FKM UNAIR menyatakan, untuk mendukung pembelajaran tatap muka terbatas yang sehat dan aman di kota Surabaya ini, perlu adanya kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.

    "Sebab, akan adanya   sekolah pendampingan untuk memilih sekolah model yang harapannya ada reward untuk mendukung pembelajaran tatap muka terbatas yang sehat dan aman. Pentingnya identitas status kesehatan dan untuk mapping nantinya," ucapnya.

    Menurut Muthmainnah S.KM, M Kes , dengan  menerapkan metode edutainment sebagai strategi promosi kesehatan remaja yang efektif di era pandemi Covid-19. Metode ini dapat dijadikan strategi penguatan program GenRe , sehingga implementasi program tetap dapat dilakukan.

    Efektivitas metode ini melalui hasil need assessment dan selanjutnya dikemas melalui aplikasi berbasis android (Aplikasi Konco SREGEP-Sukses, Responsif, Giat Belajar, Empati dan Produktif).

    Dan selanjutnya akan dilaksanakan kajian analisis penerimaan aplikasi Konco SREGEP dan kegiatan pengmas berupa pelatihan kepada remaja yang sudah dilatih oleh BKKBN tahun 2022.

    Jadi, pengembangan aplikasi di dalamnya ada edukasi, self assessment untuk masing masing. Hasil edukasi dan self assessment bisa diketahui peran serta  sekolah di kota Surabaya ini nantinya.

    Aplikasi itu  dibuat mudah untuk diakses para guru dan wali murid agar materinya dikuasai dan bisa dipelajari bersama sama dan diterapkan nantinya.

    "Kemudian nantinya ada reward dalam bentuk bantuan seperti ini.  Mereka bisa langsung aplikasikan apa yang tadinya hanya teori pendidikan. Mereka bisa langsung praktik cuci tangan dan disinfektan. Kegiatan WASH itu tidak hanya tentang sanitasi air, tetapi juga bagaimana nanti mengolah limbah masker dan sebagainya. hal itu diperlukan sekali," kata Muthmainnah S.KM, M Kes.

    Berkaitan dengan WASH (Water & Sanitation Hygiene) UNICEF -Geliat Santun (Sanitasi Tuntas) yang merupakan  kegiatan yang diawali dengan edukasi kepada siswa, guru dan wali murid yang tergabung dalam komite sekolah, yang tergabung dalam satu sistematik aplikasi.

    Dijelaskannya,  untuk Water & Sanitation Hygiene (WASH ) in school, meliputi profil sanitasi sekolah dan madrasah, pencegahan Covid-19 di sekolah dan madrasah, praktik pembiasaan cuci tangan pakai sabun dan opsi sarana CTPS, kebijakan dan panduan pembelajaran tatap muka yang aman dan sehat di era pandemi dan program promosi kesehatan sekolah.

    Sedangkan, untuk pencegahan Covid-19 di sekolah dan madrasah terbagi dalam pretest, materi dan posttest. Berdasarkan SE Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan corona pada satuan pendidikan, buku panduan pembelajaran masa pandemi 2020, CTPS, pedoman apa yang harus dilakukan cegah Covid-19, pencegahan Covid-19 di sekolah dan madrasah.

    Masih kata Muthmainnah S.KM, bahwa SOP sterilisasi ruangan dan dosis desinfektan untuk sterilisasi  ruangan, dengan melakukan pemeliharaan ruang bangunan, memastikan toilet bersih dan layak pakai, tersedia wastafel yang dilengkapo dengan sabun cair serta air bersih dan mengalir, tersedia hand sanitizer dan tersedia cairan desinfektan sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan.

    Selain itu, pentingnya edukasi keluarga sehat, yang meliputi sumber air terlindungi, sumber air dan penampungan berjarak minimal 10 meter, air dapat digunakan untuk memasak,  mandi, minum, mencuci, memiliki jamban pribadi, jamban jauh dari sumber air.

    Tak hanya itu, feses  masuk ke dalam septic tank dengan sempurna, membuang sampah pada tempatnya, melakukan pemilahan sampah, mengurangi penggunaan kantong plastik. 

    Sementara itu, Afrianto dari Unicef mengatakan, adanya rencana tindak lanjut (1)  periode trial, dengan melakukan download aplikasi dan coba semua feature (tanpa perlu selesaikan), laporkan ke nomor 081357589526 (help desk geliat santun) jika mengalami kendala. Berikan masukan untuk pengalaman mencoba aplikasi http://bit.ly/MasukanAplikasiGeliatSantun.

    Sedangkan rencana tindak lanjut (2) periode pelatihan, menyelesaikan pelatihan online dan partisipasi dalam semua feature aplikasi dan tukarkan point dengan paket safe school kit (terbatas untuk 600 +sekolah dan madrasah).

    Dan safe school kits meliputi 30 pcs Nuvo bar soap, Nuvo hand sanitizer 6,2L dan disinfectan solution 10 L.

    Selanjutnya, rencana tindak lanjut (3) pemilihan dan pendampingan 5 sekolah/madrasah model, dengan kriteria sekolah/madrasah yang sudah melakukan PTM, sarana prasrana air, sanitasi dan hygiene sudah lengkap (masukkan data di santun lingkunganmu), sekolah dengan pengguna aplikasi Geliat Santun terbanyak periode 4 November - 18 November, menyampaikan surat minta menjadi sekolah model kepada Tim  Geliat Santun Unairm sebelum tanggal 18 November ke nomor 081357589526.

    "Keuntungan  sekolah/madrasah model adalah mendapatkan pendampingan selama sebulan untuk penerapan pendekatan perubahan perilaku, didokumentasi dan dipublikasikan sekolah/madrasah tersebut dan mendapatkan sertifikat penghargaan dari Unair dan Unicef," ungkap Afrianto.(ded)





    • Blogger
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Dukung Pemerintah dan Satuan Pendidikan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang Aman dan Sehat Rating: 5 Reviewed By: Media Surabaya Rek
    Ke Atas