728x90 AdSpace

  • Latest News

    Kamis, 16 September 2021

    Solusi Capai 100 Persen Akses Air Bersih dan Sanitasi, Melalui Kredit Mikro Bank dan Non-Bank

     









    SURABAYA (mediasurabayarek.com) -   Webinar series 1 dengan mengusung tema "Pembiayaan Air & Sanitasi Melalui Micro Finance Institution (MFI) dan Wirausaha  Sanitasi (Wusan)" , yang merupakan kegiatan kerja sama antara UNAIR dengan UNICEF dan didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa-Timur  yang digelar  Kamis (16/9/2021).

    Menurut Hariri Abdul Kahar, Water.org, tujuan pembelajaran webinar  ini adalah memberikan pengetahuan bagi para sanitarian bahwa  kredit mikro air minum dan sanitasi serta wirausaha sanitasi bisa menjadi opsi alternatif bagi anggota masyarakat yang dihadapkan tantangan, terutama kemampuan keuangan.

    "Memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang lembaga keuangan , baik bank maupun non bank, paham mekanisme pengajuan kredit mikro,n da persyaratan administrasi yang dibutuhkan," ucapnya.  

    Di samping itu, hal lain yang sifatnya teknis lembaga keuangan, sehingga bisa membantu anggota msyarakat  yang membutuhkan fasilitas pembiayaan melalui kredit mikro dari lembanga keuangan .

    Begitu pentingnya  kredit air minum dan sanitasi, mengingat data perkembangan ODF (Open Defecation Free atau  Bebas BABS),  Jawa Timur, total akses terhadap sarana sanitasi di Provinsi Jawa Timur adalah sebesar  10,969,010 (94 %)  rumah tangga terdiri atas 3 kategori. 

    Yakni jamban sehat permanen  8,5 juta KK,  jamban sehat semi permanen 1,6 juta KK dam jamban sharing/komunal 900 ribu KK. Sementara total yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan sebesar 684,316 (6 %) rumah tangga. Data ini  dari smart STBM  per September 2021.

    Diketahui, data  BAB di Kabupaten Jember (157044), Probolinggo (84276), Pasuruan (65716), Bondowoso (61267) dan Situbondo (41559). 

    Untuk itulah, pendanaan terhadap sarana sanitasi, total kebutuhan pendanaan air limbah domestik sebesar Rp 140, 43 triliun. 

    Rinciannya dari masyarakat Rp 57,7 triliun, Kemneterian/Lembaga Rp 50, 11 triliun, Dana Alokasi Khusus Rp 23, 45 triliun, APBD Rp 7,24 triliun dan CSR Rp 1,9 triliun. Pembangunan air minum dan sanitasi 2020- 2024. 

    "Secara umum terdapat  2 jenis lembaga keuangan yaitu Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)," ujarnya.

    Kredit air minum dan sanitasi adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat  dipersamakan ini, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antara Lembaga Keuangan dengan pihak lain, yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya , setelah jangka  waktu tertentu dengan pemberian bunga atau bagi hasil/ margin.

    Kredit air minum dan sanitasi adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan untuk mendapatkan akses terhadap air minum dan sanitasi.

    Sedangkan untuk model penyaluran Kredit Air Minum dan Sanitasi (AMS), segmentasi individual, yakni masyarakat yang tergolong mampu dan memiliki penghasilan tetap, pria dan wanita, aset yang dapat dijaminkan di lembaga keuangan,  jumlah plafon Rp 1 juta sampai Rp 25 juta, periode angsuran bulanan, dan tidak ada pertemuan kelompok.

    Dan untuk model penyaluran grameen (kelompok) dengan segmentasi masyarakat pra sejahtera, bekerja di sektor informal, tidak memiliki penghasilan tetap, wanita, tidak disyaratkan, namun diwajibkan untuk membentuk kelompok yang berjumlah 10-20 orang dan wajib untuk mengikuti  pertemuan kelompok.

    Peranan para pihak pada kredit  AMS adalah melakukan pemicuan perubahan perilaku  masyaraka, melakukan pendataan terhadap masyarakat yang telah terpicu dan berkomitmen untuk membangun sarana air minum dan sanitasi, melakukan monitoring dan pencatatan paska pembangunan sarana sanitasi.

    Merupakan pihak ketiga (vendor) yang bekerja sama dengan  lembaga keuangan atau konsumen untuk pembangunan sarana sanitasi,  dan melakukan promosi pada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap air dan sanitasi.

    Skema penyaluran langsung, kredit atau pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk uang tunai. Masyarakat  bertanggungjawab atas pengadaan fasilitas air  minum dan sanitasi.

    Pengerjaam konstruksi dlakukan oleh masyarakat dan LK akan melakukan minotoring proses konstruksi. Skema  kerja sama dengan pihak ketiga, kredit atau pembiayaan yang disalurkan dalam bentuk sarana atau barang melalui pihak ketiga (vendor penyeda)  yang ditunjuk dari hasil kesepakatan pada saat  pengajuan kredit atau pembiayaan.

    Produk sarana akses air minum,   sumur gali Rp 1 juta sampai Rp 2 juta, sambungan rumah (SR) PDAM Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta, sumur bor Rp 2 juta - Rp 5 juta,  water filter Rp 400 ribu - Rp 1 juta,  penampungan air hujan Rp 1,5 juta - Rp 3 juta dan toren atau mesin pompa Rp 500 ribu - Rp 3 juta.

    Sementara itu, Anas S,  Pemimpin Sub Divisi Program Bank UMKM Jatim mengatakan , ketentuan pemberian kredit, mempunya legalitas, sudah beroperasional minimal 6 bulan, dan memiliki kemampuan  pembayaran kembali kredit yang baik.

    "Tujuan dari pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen akses air bersih  di Indonesia melalui Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/BAPPENAS)," cetusnya.

    Dijelaskan Anas S, bahwa ada perjanjian kerjasama antara Water.Org . Inc dengan PT BPR Jatim dimulai dari PKS perihal penjaminan pinjaman untuk penyediaan fasilitas air dan sanitasi tanggal  2 Februari 2017 hingga PKS terakhir fasilitas penjaminan pinjaman untuk penyediaan air dan sanitasi tanggal 31 Mei 2021 dan  amandemen I terkait pemberian dana program untuk pelaksanaan program pinjaman air dan sanitasi tanggal 30 Desember 2019. 

    Juga Nawa Bhakti Satya visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur 2019-2024 point 3, yakni Jatim  cerdas dan sehat. 

    "Fasilitas kredit yang diberikan adalah untuk pembangunan sarana air bersih di Kabupaten/kota di Jatim, pembiayaan sarana sanitasi di Kabupaten/Kota di Jatim, pembuatan jamban sehat di Kabupaten/Kota di Jatim," katanya. 

    Pembiayaan pembangunan sarana air bersih da sanitasi lainnya, yang menurut pertimbangan pemimpin cabang wajar dan layak untuk diberikan fasilitas krdit. Untuk realisasi penyaluran kredit HIPPAMS 2021 hingga Agustus 2021 mencapai di atas Rp 3 miliar. Targetnya penyaluran kredit hingga Rp 3,5 miliar pada tahun ini.

    Tantangan yang dihadapi dalam penyaluran kredit air minum dan sanitasi adalah tingkat literasi masyarakat mengenai pentingnya sarna sanitasi dan MCK yang layak masih rendah.

    Untuk memenuhi  akses air bersih dan kredit jamban, mendorong terjadinya investasi air bersih dan sanitasi di masyarakat dan akses jalan atai geografi di setiap  daerah yang tidak mudah.

    Ditambahkan Dirut  Koperasi  Syariah Mikro di Kab, Sumenep/ Ketua BMT NU Jawa Timur, Mashudi mengungkapkan, pihaknya menghimpun aset Rp 490 miliar. untuk program sanitasi dan air bersih bekerjasama  dan terlibat langsung untuk memecahkan sanitasi.

    Sanitasi jadi kebutuhan pokok.  BMTNU pernah bekerjasama dengan Water.Org yang menggarap 9.000 anggota. Sempat pesimis, karena hanya tercapai 3-5 persen saja.

    Setelah sempat diajak studi banding ke Thailand, terbukti  bahwa kebutuhan sanitasi dan air bersih adalah kebutuhan pokok. Pemicuan dikenalkan sejak dini  pada anak anak. Di PAUD  digelar lomba mewarnai sanitasi dan toilet yang sehat.

    Ada rangsangan dari orang tua untuk menyiapkan sanitasi dan air bersih. Pentingnya tidak membuang BABS tempt. Toilet sehat menjadi harga diri ketika ada tamu ke rumah,

    Anggota BMTNU Jatim bisa mendapatakn pinjaman untuk pembanguinan sanitasi dan air bersih. Kelompok binaan yang berpenghasilan rendah  memberikan jasa seikhlasnya.'

    Akan pengajian tentang adab BAB tidak di sembarang tempat dan bersama sama memberikan pemicuan. Baik kepada anak anak maupun sanitarian.

    Hingga akhir 2020, BMTNU bekerja sama dengan Water.Org yang ditargetkan sebanyak 9000 anggota, malah melebihi target dan tercapai 11.625.  Ini meliputi rehabilitasi sanitasi, penyaluran air bersih ke rumah rumah dan lainnya. (ded)





    ,





    • Blogger
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Solusi Capai 100 Persen Akses Air Bersih dan Sanitasi, Melalui Kredit Mikro Bank dan Non-Bank Rating: 5 Reviewed By: Media Surabaya Rek
    Ke Atas