SURABAYA (mediasurabayarek.com) - Tim Pengmas Dosen Fakults Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tahun 2021 (Ira Nurmala, Muthmainnah, Riris Diana R) menggandeng BKKN, Help Centre UNAIR dan mahasiswanya menyelenggarakan pelatihan peer educator bagi mahasiswa.
Kegiatan Pengms ini juga sebagai salah satu upaya civita akademika dalam pencapaian SDGs nomor 3 dan 4 , yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia dan memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
Kegiatan Pengmas ini dilakukan sejak awal Juli sampai dilakukan monev selama 3 bulan.
"Kegiatan ini sebagai strategi kami sebagai civita akademika untuk menjadikan remaja tahu, sadar, mau dan mampu berperilaku sehat," ungkap Ketua Pengmas, Ira Nurmala.
Kegiatan Pengmas ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2019 menghasilkan temuan bahwa media yang paling sering digunakan remaja di Surabaya adalah handphone untuk mengakses website atau World Wide Web.
Hal ini menunjukkan remaja lebih menyukai akses informasi kesehatan secara online, sehingga sesuai dengan kondisi pandemi sekarang. Oleh karena itu , perlu adanya pengembangan media teknologi, informasi, dan komunikasi promosi kesehatan remaja yang dibutuhkan selama pandemi yang masih berlangsung, yaitu media yang akan digunakan adalan website.
Dalam program kerja ke sasaran BKKBN Provinsi Jawa Timur akan digunakan self acces learning melalui website Health Educator for Youth (HEY), sehingga BKKBN tinggal melakukan monitor peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan para remaja.
Adapun luaran yang dihasilkan berupa luaran tambahan yaitu video kegiatan yang diunggah ke website HEY dan peningkatan layanan dari mitra.
Metode sosialsiasi yang akan digunakan paa pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan peer educator dengan pembelajaran menggunakan modul yang tersedia di website.
Peer education merupakan proses pembelajaran, di mana remaja menjadi pendidik bagi teman sebayanya. Remaja akan lebih mudah berbagi dan berdiskusi dengan teman sebayanya , sehingga peer education akan menjadi program yang efektif untuk menyelesaikan masalah remaja. Khususnya kesehatan reproduksi remaja.
Selain pelatihan peer educator , mitra Help Center dapat memperkenalkan atau mempromosikan kepada lebih banyak mahasiswa, mengenai fungsi dan pelayanan yang disediakan di Help Center. Sehingga Help Center semakin dikenal luas dan turut membantu persoalan yang dialami mahasiswa.
Sasaran pengmas ini adalah remaja (mahasiswa) yang aktif dari Universitas Airlangga yang selanjutnya diberikan pelatihan peer educator HEY menggunakan media website.
Peserta cukup membuat akun di website hey@fkm.unair.ac.id agar bisa mengakses materi kesehatan remaja dan dapat menggunakan form deteksi dini kesehatan remaja.
Pelatihan melalui pembelajaran mandiri di website ini maksimal diselesaikan dalam enam minggu. Peserta pelatihan akan dapat mendownload sertifikat sebagai peer educator saat telah menyelesaikan 8 materi di dalam website HEY.
Post-test disediakan sebagai standar kualitas di mana peserta tidak dapat mengakses materi berikutnya, sebelum mencapai nilai 80. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap lulusan pelatihan HEY memiliki kompetensi standar sebagai peer educator remaja.
Tim pengmas berhara website HEY dapat menjadi media edutaiment yang dapat digunakan setiap mahasiswa untuk mendapatkan akses informasi tentang promosi kesehatan remaja di era pandemi.
Sustainabilitas dari kegiatan ini diukur berdasarkan evaluasi keberlanjutan program yang dilakukan , setelah pelatihan selama 1 bulan. Evaluasi ini berupa peningkatan pengguna akun website dan peningkatan pengetahuan serta sikap per educator tentang kesehatan remaja. (dd)
0 komentar:
Posting Komentar