SURABAYA (mediasurabayarek.com) - Peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan pesantren Tahfizh Taruna Darul Hijrah yang akan berdiri di Kab. Lawang, Provinsi Jawa- Timur, sabtu (23/01/2021).
Peletakan batu pertama ini dipimpin oleh KH. Abdurrahman, SE yang dihadiri sejumlah perwira menengah, pensiunan perwira tinggi TNI-AL, dan para santri Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah.
Pesantren ini nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 1000 m2 yang berada di Kompleks Villa Navy Residence, Desa Ketindan, Kec. Lawang, Kab. Lawang. Terdiri dari asrama dan tempat pendidikan santri.
Imam Muslim , selaku kepala divisi Prodaya Laznas Baitul Maal Hidayatullah perwakilan Jawa- Timur (Lembaga yang membiayai dan men-support pembangunan Pesantren Taruna Darul Hijrah) mengatakan, bahwa Pesantren ini bukan yang pertama jika telah selesai dibangun.
“Saat ini Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah telah memiliki delapan cabang yang berada di Surabaya, Pasuruan, Gresik, Bangkalan, Tuban, Pamekasan, dan Probolinggo. Alhamdulillah, saat ini akan bertambah di Kabupaten Lawang ini menjadi Sembilan cabang, Insya Allah,” ucap Imam Muslim.
Pesantren ini nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 1000 m2 yang berada di Kompleks Villa Navy Residence, Desa Ketindan, Kec. Lawang, Kab. Lawang. Terdiri dari asrama dan tempat pendidikan santri.
Imam Muslim , selaku kepala divisi Prodaya Laznas Baitul Maal Hidayatullah perwakilan Jawa- Timur (Lembaga yang membiayai dan men-support pembangunan Pesantren Taruna Darul Hijrah) mengatakan, bahwa Pesantren ini bukan yang pertama jika telah selesai dibangun.
“Saat ini Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah telah memiliki delapan cabang yang berada di Surabaya, Pasuruan, Gresik, Bangkalan, Tuban, Pamekasan, dan Probolinggo. Alhamdulillah, saat ini akan bertambah di Kabupaten Lawang ini menjadi Sembilan cabang, Insya Allah,” ucap Imam Muslim.
Sementara itu, KH. Abdurrahman mengatakan, pendidikan di Pesantren Darul Hijrah untuk membangun generasi Qurani di kalangan anak-anak muda, terutama dari kalangan yang perlu dilindungi, yakni anak-anak dhuafa dan yatim.
Hampir sebagian besar yang belajar di Pesantren Darul Hijrah adalah anak-anak dhuafa dan yatim yang dibeasiswa oleh Laznas Baitul Maal Hidayatullah.
“Terdapat harapan dari kondisi kegelapan, yakni kehidupan anak yatim dan dhuafa, menuju masa yang terang,” kata KH. Abdurrahman.
Apresiasi juga diungkapkan KH. Abdurrahman kepada sejumlah perwira menengah, dan pensiunan perwira tinggi TNI-AL yang bersinergi dalam pembangunan pesantren Taruna Darul Hijrah.
“Maka melalui sinergi dengan anggota TNI-AL, juga merupakan upaya melindungi anak-anak yatim dan dhuafa. Nantinya jika mereka menjadi tentara, diharapkan akan menjadi tentara yang saleh, yang memahami Al-Qur’an dan hadist,” cetus KH. Abdurrahman. (mustofa/bmh).
“Terdapat harapan dari kondisi kegelapan, yakni kehidupan anak yatim dan dhuafa, menuju masa yang terang,” kata KH. Abdurrahman.
Apresiasi juga diungkapkan KH. Abdurrahman kepada sejumlah perwira menengah, dan pensiunan perwira tinggi TNI-AL yang bersinergi dalam pembangunan pesantren Taruna Darul Hijrah.
“Maka melalui sinergi dengan anggota TNI-AL, juga merupakan upaya melindungi anak-anak yatim dan dhuafa. Nantinya jika mereka menjadi tentara, diharapkan akan menjadi tentara yang saleh, yang memahami Al-Qur’an dan hadist,” cetus KH. Abdurrahman. (mustofa/bmh).
0 komentar:
Posting Komentar