SURABAYA (mediasurabayarek.com)— Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendukung rencana pemerintah daerah akan membuka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
Mengingat, selama pandemi Covid-19 ini pembelajaran dilakukan secara daring, yang membuat anak anak bosan terlalu lama berada di rumah.
Menurutnya, sekolah tatap muka harus segera dilakukan untuk daerah yang sebaran Covid-19 nya masuk kategori kuning. Agar tidak mengganggu pembangunan SDM di Indonesia.
“Yang penting penerapan protokol kesehatan tetap diperhatikan, tetap hati-hati dan waspada. Dan secara periodik, perlu dilakukan rapid tes atau swab untuk para guru dan siswa,” ucap Muhadjir selepas acara Topping Off pembangunan The Ahmad Dahlan Plaza di SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, Sabtu (14/11/2020).
Menurut Menko PMK Muhadjir Effendy, pendemi corona harus dilawan, karena dikhawatirkan akan memberikan rasa takut jika dibiarkan. Selain itu, jika sekolah daring terus dilakukan, maka akan berpotensi merusak kualitas SDM bangsa Indonesia.
“Anak-anak kalau lama tidak masuk sekolah, kerusakan akan kualitas SDM kita jauh melebihi kerusakan sektor perekonomian,” ujarnya.
Untuk memulai KBM Tatap Muka, lanjut Muhajir, pihak sekolah atau Pemda Kab/Kota tidak perlu menunggu Surat Keputusan Bersama (SKB) yang melibatkan Kementerian terkait.
“Sebenarnya nggak perlu nunggu SKB untuk memulai sekolah tatap muka. jika memang satgas penanganan covid-19 sudah mengijinkan, cukup bagi sekolah untuk menjadikan acuan KBM tatap muka,” katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan PW Muhammadiyah Jatim, PD Muhammadiyah Surabaya Mahsun Jayadi, Kepala Dindik Surabaya Supomo, dan para murid dan guru SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo, menjelaskan,pihaknya telah menyelesaikan kajian pembelajaran tatap muka dan akan melihat aturan dari SKB Empat Menteri.
Ditambahkan Kepala Sekolah (Kasek) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, M.Syaikhul Islam , persiapan belajar tatap muka sudah beberapa kali pernah disupervisi oleh Dinas Pendidikan, Muhammadiyah Kota Surabaya, dan siap untuk mengatur sirkulasi kegiatan anak-anaknya, , melibatkan guru, dan sarana pendukungnya.
"Tinggal menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan Pemkot Surabaya untuk dibolehkannya pembelajaran tatap-muka. Kita sudah siap," cetus Kasek M.Syaikhul Islam.
Dalam kesempatan itu, Kasek M.Syaikhul Islam memaparkan mengenai Gedung baru Ahmad Dahlan Plaza , itu bukan plaza perdagangan, namun plaza pendidikan.
"Ini adalah plaza yang pertama yang dimiliki Muhammadiyah se-Indonesia dan diawali di Kompleks Pucang Surabaya ini. Gedung ini berlantai 7 untuk area ppendidikan, ada ruang perpustakaan, ruang meeting, server, ruang pimpinan , administrasi dan sebagainya.
"Selain itu, ada ruang auditorium, ruang teater dan lantai 7 ada square dan taman. Selambat- lambatnya Juni 2021 akan selesai. Ini untuk menyambut tahun ajaran 22021-2022. Investasinya sekitar Rp 33 miliar," katanya. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar