Direktur Utama PT TPS, Joko Noerhuda, menyatakan, untuk peningkatan arus petikemas yang hanya 5 persen pada tahun ini, mengingat kondisi pasar ekspor dan impor secara global maupun nasional.
"Sejak tahun 2016 memang ekspor impor mengalami kontraksi. Kami harus kreatif dalam memberikan layanan maksimal untuk bisa meningkatkan arus petikemas, tanpa tergantung kondisi ekspor impor yang turun," cetus Joko.
Namun demikian, kinerja PT TPS di tahun 2017, tercatat menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Naik sebesar 5,3 persen dibanding tahun 2016.
Kepala Humas PT TPS, M Soleh mengatakan, tahun 2016 arus petikemas internasional mencapai 1.241.225 teus.
"Tahun 2017 naik menjadi 1.306.876 teus. Lebih tinggi dari target yang direncanakan yaitu di kisaran 1.239.665 pada awal tahun 2017," kata M Soleh.
Dijelaskannya, peningkatan di tahun 2017 itu terjadi dengan bertambahnya kunjungan kapal internasional di PT TPS mulai Oktober 2017 dan cenderung naik.
Lazimnya , jumlah kunjungan kapal internasional dibawah 90 kunjungan, namun sejak Oktober naik menjadi lebih dari 90 kunjungan kapal.
Sepanjang tahun 2017, kunjungan kapal internasional masih menguasai kedatangan petikemas dengan kontribusi mencapai 86,41 persen. Sisanya adalah petikemas domestik yang arusnya antar pulau.
Dengan target kenaikan arus bongkar muat 5 persen di tahun 2018 ini, Soleh menyebutkan, target secara nilai mencapai 1.302.624.
"Kami optimis target itu tercapai, karena pada Januari 2018 ini saja sudah ada peningkatan 100 kunjungan dengan rencana volume bongkar muat lebih dari 133.000 TEUS's ," cetusnya.
Terkait infrasruktur pelayanan, mulai 1 Februari, akan ditugaskan 16 orang tenaga pandu yang didukung dua unit tugboat untuk mempercepat proses sandar kapal di dermaga TPS. (ded)
0 komentar:
Posting Komentar